Akurasi dan Presisi

Hasil Laboratorium untuk menentukan diagnosis, pemantauan pengobatan, dan memprediksi prognosis, maka sangat perlu untuk menjaga mutu hasil pemeriksaan, dalam arti mempunyai tingkat akurasi dan presisi yang dapat dipertanggung jawabkan.

Akurasi (Ketepatan)

Nilai akurasi menunjukan kedekatan hasil terhadap nilai sebenarnya yang telah ditentukan oleh metode standar.

Salah satu cara penilaian Akurasi yaitu dengan studi "Recovery" yaitu dengan melakukan pemeriksaan bahan sampel yang telah ditambah analit murni, kemudian hasil dihitung terhadap hasil yang diharapkan:

Akurasi metode yang lebih baik adalah yang memberikan nilai R yang mendekati 100%.

Kesalahanyang berubungan dengan Akurasi yaitu Kesalahan Sistematik.

Kesalahan sistematik dapat disebabkan oleh standar, kalibrasi, atau instrument yang tidak baik.

Presisi

Nilai presisi menunjukan seberapa dekat suatu hasil pemeriksaan bila dilakukan berulang dengan sampel yang sama. Presisi biasanya dinyatakan dalam nilai koefesien variasi(%KV atau % CV)

SD = Standar deviasi

Xbar=Rata-rata hasil pemeriksaan

Semakin kecil nilai KV(%) semakin teliti sistem/metode tersebut dan sebaliknya

Kesalahan yang berhungan dengan nilai presisi adalah kesalahan Acak (Random error)

Kesalahan acak mungkin disebabkan ketidak stabilan, misalnya pada penagas,reagen,pipet,dll.

Suatu metode yang baik adalah yang memiliki presisi dan akurasi yang baik.

Gambaran Akurasi dan Presisi

Sumber Bacaan: Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar


Imunohistokimia dan Imunositokimia

Imunohistokimia

Suatu teknik immunologi untuk mendeteksi antigen atau protein dalam jaringan menggunakan antibodi berlabel, Sebagai label dapat berupa enzim,fluoresen atau koloid emas.

Metode :

1.Metode Langsung

Metode ini menggunakan sebuah antibodi berlabel yang akan langsung berikatan dengan antigen yang sesuai.

Tahapan : Antigen dilokalisasi satu tahap dengan antibodi yang dikonjugasi dengan marker.

Kelebihan : Sederhana, hasil cepat

Kekurangan : Tidak tampak morfologi latar, perlu antibodi terkonjugasi setiap antigen yang berbeda. Jarang digunakan di banding metode tidak langsung

Rekomendasi:

- Identifikas immunoglobulin, komplemen, komplek imun pada biopsy ginjal dan kulit.

-Melokalisasi antigen Viral, bakterial,protozoal, dalam smear atau cairan tubuh.

2.Metode tidak Langsung

Metode ini menggunakan antibodi primer yang tidak berlabel yang akan berikatan dengan antigen, selanjutnya antibodi sekunder yang berlabel akan berikatan dengan antibodi primer. Label antibodi sekunder dapat berupa enzin,fluoresen,atau biotin.

Tahapan : Dua langkah, pertama inkubasi dengan antibodi primer, kemudian antibodi sekunder.

Kelebihan: Versatility, dan lebih sensitive dari pada metode langsung.

Kekurangan : Latar tidak tampak, dan harus dengan frozen section

Rekomendasi : Antibodi pada dalam serum (dipakai sebagai antibodi primer: penyakit auto imun, infeksi bakteri dan parasit).

Interpretasi : Sampel yang telah di proses dengan metode langsung atau tidak langsung di amati dibawak mikroskop. Jenis mikroskop tergantung perwanaan. Untuk pewarnaan dengan fluoresen menggunakan mikroskop Fluoresensi

Imunositokimia

Suatu teknik pendeteksi antigen atau proteins pesifik pada suspensi sel, menggunakan antibodi spesifik.

Metode :

1.Metode Langsung

Metode ini menggunakan sebuah antibodi berlabel(pewarna) yang akan langsung berikatan dengan antigen yang sesuai.

Tahapan : Antigen dilokalisasi satu tahap dengan antibodi yang dikonjugasi dengan marker.

2.Metode tidak Langsung

Metode ini menggunakan antibodi primer yang tidak berlabel yang akan berikatan dengan antigen, selanjutnya antibodi sekunder yang berlabel akan berikatan dengan antibodi primer.

Tahapan : Dua langkah, pertama inkubasi dengan antibodi primer, kemudian antibodi sekunder.

Interpretasi : Sampel yang telah di Proses dengan menggunakan metode langsung atau tidak langsung diamati dengan mikroskop cahaya atau mikroskop fluoresensi (Tergantung dengan jenis pewarnaanya)

Imunositokimia hampir sama dengan imunohistokimia yang berbeda hanya sampel yang di gunakan.

Sampel Imunositokimia : Suspensi sel (Sel pada cairan tubuh) seprti darah, aspirasi, semar

Sampel Imunohistokimia: Jaringan tubuh

Kekeliruan interpretasi :

1.Misinterpretasi

-Negatif Palsu : Hilang antigen(Prosesing), Hilangnya aktyifitas antibodi primer

-Positif palsu : Non-spesific staining

2.Hasil Palsu Terjadi sesuatu Pada :

  • Sampel (Jaringan atau suspense sel)

    Antibodi terlalu pekat,antigen masking

  • Antibodi primer

    Kurang spesifik (Menyebabkan ikatan nonspesifik=Positif palsu), rusak

  • Antibodi sekunder

    Tidak Cocok = Negatif palsu

  • Sitem deteksi

    Aktivitas Endogen Peroksidase

3.Perlu kontrrol eksternal dan internal

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More