MEDIA Bag 3 (Bakteriologi)

Media Identifikasi

Media identifikasi adalah perbenihan yang digunakan untuk menentukan jenis bakteri. Biasanya digunakan beberapa media bersama-sama.

1.Gula-gula.

Urutan :

-Tutup, kapas putih kuning: Glukosa

-Tutup, kapas putih ungu: Laktosa

-Tutup,kapas putih hijau : Manitol

-Tutup,kapas putih merah :Maltosa

-Tutup,Kapas putih biru :Sakarosa.

Positif memfermentasikan gula-gula :warna merah larutan berubah menjadi kuning.

Ada tidaknya gas pada tabung durham glukosa juga harus dilihat.

Gambar : +(gas), +,+, +, +

PENGECATAN GRAM

Pengecatan gram digunakan untuk membedakan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.

Contoh bakteri gram negative : Escherishia coli,Salmonella Typhi, Klebsiella pneumonia

Bakteri gram negative akan berwarna merah pada pewarnaan.gram.

Contoh bekteri gram positif : Staphylococcus aures, S. epidermidis, Streptococcus pyogenes.

Bakteri gram positif akan berwarna ungu pada pewarnaan gram.

Foto : Bakteri gram positif berbentuk batang (Basil)

Foto : Bakteri gram positif berbentuk coccus (nulat)

Cara Kerja pengecatan Gram:

1. Buat apusan,(lebar).

2. Difiksasi sebentar,di api spritus.

3. Genangi Kristal violet (gram A), 1 menit.

4. Aliri air.

5. Genangi lugol (gram B), 1 menit.

7. Aliri air.

8. Genangi alkohol (gram C), ½ menit.

9. Aliri air.

10. Genangi safranin (gram D), 1 menit.

11. Aliri air.

12. Keringkan diatas kertas saring.

13. Amati dengan mikroskop perbesaran 100X.

DOWNLOAD


Pengecatan Bakteri Tahan Asam (BTA)


Pengecatan bakteri tahan Asam di gunakan untuk diagnosis secara miroskopis bateri tahan asam Micobacterium tuberculosis penyebab penyakit Tuberculosis (TBC). Cara Kerja pengecatan BTA :

1. Pasang label dibagian bawah kaca objek.

2. Buat apusan 2x3 fiksasi dengan spritus.

3. Genangi dengan Karbol Fuchin( Ziehl neelsens A),Panasih dengan lampu spritus sampai terlihat keluar uap. Diamkan selama 5 menit

5. Aliri air,(Aliran air jangan langsung mengenai apusan).

6. Genangi asam alcohol 3%( ZN B) sampai warna merah hilang(5-15 menit)

7. Aliri air.

8. Genangi Methilen Blue(ZN C) selama 10-20 dt.

9. Aliri air.

10. Keringkan di atas tissue

11. Amati dengan mikroskop perbesaran 100X.(menggunakan minyak imersi)

Foto : Bentuk sediaan dengan pengecatan BTA

Foto : Gambaran Bakteri Micobacterium tuberculosis di mikroskop (yang berwarna merah)

DOWNLOAD


Membuat Sediaan Apus Darah dengan Pengecatan Giemsa

Kegunaan

Sediaan apus darah dengan pengecatan giemsa digunakan untuk pemeriksaan seperti:

A. Pemeriksaana dengan Perbesaran kecil (obyektif 10x)

-Penilaian kualitas hapusan darah.

-Penaksiran jumlah leukosit dan eritrosit, penaksiran hitung jenis(diferensial) leukosit dan pemeriksaan sel-sel yan gtidak normal.

B. Pemeriksaan dengan minyak Imersi (Obyektif 100x)

-Eritrosit : Penaksiran jumlah dan morfologi.

-Leukosit: Perhitungan differensial dan dicari apa apa ada kelainan morfologi.

-Trombosit : Perhitungan jumlah dan kelainan morfologi.

-Sel-sel abnormal.

Alat

-Kaca objek (Bersih, bebas debu dan lemak)

*Untuk menggeser darah bagian pendek kaca objek harus rata sekali.

-Pipet Pasteur (Digunakan bila sampel darah vena)

Reagen

-Cat Giemza

-Buffer phospat (pH 6,4)

-Methanol

Bahan

-Darah kapiler atau darah Vena berantikoagulan heparin/EDTA

Cara Kerja

A.Pembuatan Sediaan Apus

1. Teteskan 1 tetes kecil darah ke kaca objek dengan garis tengak tidak lebih dari 2 mm (Langsung dari jari pasien bila yang di gunakan darah kapiler atau menggunakan pipet Pasteur bila menggunakan darah yang telah dicampur antikoagulan).

2. Dengan tangan kanan diletakakn kaca objek lain(penggeser darah) disebelah kiri tetes darah tadi.

3. Gerakkan kekanan sampai mengenai tetes darah.

4.Tunggu sampai darah menyebar pada sisi kaca penggeser. Tunggu sampai darah mencapai titik kira-kira ½ cm dari sudut kaca penggeser.

5. Segeralah geser ke kiri sambil memegang miring dengan sudut 30-450. Jangan menekan kaca penggeser.

6. Biarkan kering diudara

7.Tulis nama pasien. Lanjutkan ke pengecatan.

B.Pengecatan dengan Giemza

1. Cat Giemza diencerkan dengan buffer dengan perbandingan 1 bagian cat: 4 bagian buffer.

2. Sediaan di letakkan di rak tempat pengcatan

3. Genangi sediaan dengan methanol. Biarkan selama 5 menit atau lebih.

4. Buanglah larutan methanol dari kaca

5. Biarkan kering diudara

6. Genangi dengan cat giemsa yang sudah diencerkan, biarkan selama 20 menit.

7. Bilas dengan air suling

8. Letakkan sediaan vertikal dan biarkan mengering pada udara.

Hal-hal yang mempengaruhi hasil dari sediaan apus

-Kondisi kaca objek

Kaca objek harus: Kering, bersih dan bebas dari lemak dan sisi terpendek kaca objek untuk menggeser darah harus rata.

-Kemiringan kaca objek penggeser darah dan kecepatan menggeser mempengeruhi ketebalan sediaan.

Semakin kecil sudut kaca objek penggeser atau semakin lambat menggeser maka hasil sediaan semakin tipis.

Ciri-ciri sediaan apusan yang baik

1. Sediaan tidak melebar sampai tepi kaca obje (Panjangnya 1/2-2/3 kaca objek).

2. Pada sediaan harus ada bagian yang cukup tipis untuk diperiksa. Pada bagian itu eritrosit tidak menumpuk dan tidak menyusun gumpalan rouleaux.

3. Pinggir sediaan harus rata tidak boleh ada bergaris-garis atau berlobang-lobang.

4. Ujung sediaan tidak boleh seperti bendera sobek

5. Penyebaran leukosit tidak boleh buruk, leuksit tidak boleh menumpuk pada pinggir atau tepi sediaan.

Hal yang Perlu Diperhatikan pada Pengecatan:

1.Darah harus benar-benar kering pada saat digenangi dengan methanol(fiksasi)

2.Sebelum di genangi giemsa sediaan harus benar-bener kering( dari methanol)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More