Sel darah putih jenis sel darah yang berfungsi untuk mengenali dan melawan mikroorganisme pada reaksi imun,serta membantu proses peradangan dan penyembuhan.
Pemeriksaan Laboratorium Jumlah Leukosit (Antal Leukosit) Darah
Metode : Direct counting
Prinsip :
Darah diencerkan lalu dihitung jumlah leukosit dalam volume tertentu, dengan mengalikan faktor perhitungan diperoleh jumlah leukosit dalam satuan volume darah. Larutan TURK berfungsi untuk mengencerkan darah, melisiskan sel darah selain leukosit sehingga memudahkan perhitungan. Jumlah leukosit dihitung dibawah mikroskop.
Reagensia : Larutan TURK
Komposisi larutan TURK :
-Asam asetat glacial 2,5% 15 ml
-Gentian violet 1 ml
-Aquades 475 ml
Alat-alat :
-Tabung reaksi
-Transferpet 20 µl dan 500 µl
-Bilik hitung Improved Neubauer
-Mikroskop
-Counter
Spesimen : Darah EDTA
Cara Kerja :
1.Ke dalam tabung dimasukkan 500 µl larutan TURK kemudian diambil
2.Sebanyak 20 µl darah ditambahkan kedalam tabung yang telah berisi larutan TURK, dicampur hingga homogen dan diamkan 3 menit
3.Darah yang telah diencerkan dengan larutan TURK dimasukkan ke dalam bilik hitung
4.Dihitung sel-sel leukosit dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah (10x). penghitungan dilakukan dalam 4 kotak besar (kotak leukosit).
Perhitungan:
AL : N/V X P = N/0.4 X 26
Keterangan :
N : jumlah sel yang ditemukan
V : volume bilik hitung = 0.4
P : pengenceran darah = 26X
AL: Jumlah leukosit/ µl
Nilai Normal :
1) Dewasa : 4,0 – 11,0 x 103/µl
2) Anak-anak : 5,0 – 13,5 x103/µl
3) Bayi : 10,0 – 26,0 x103/µl
Kondisi Klinis :
1.Peningkatan jumlah leukosit (diatas normal) dikenal dengan istilah Leukositosis, Leukositosis adalah respon normal terhadap infeksi atau peradangan pada tubuh. Keadaan ini dapat juga dijumpai setelah gangguan emosi, anestesi, olahraga atau selama kehamilan. Leukositosis abnormal dijumpai pada keganasan dan gangguan sumsum tulang.
2.Penurunan jumlah leukosit (dibawah normal) dikenal dengan istilah Leukopeni. Leukopeni dapat disebabkan beberapa hal, termasuk stress berkepanjangan, penyakit tertentu, kekurangan sumsum tulang, radiasi dan kemoterapi. Penyakit sistemik yang parah Lupus eritematosus, leukemia, penyakit tiroid, juga dapat menyebabkan kondisi ini.