(Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv_jFz0uUA6eMqsOBzyVhynQFOkDVtCByqV4ZJjIiGjY_kXqVgHqIbDbts5CkWx0VN7Tjq4Sep5-9b85IxPPrFp1uuqtJn1gzRTDArXCnwOVphrYebJrRYongeXIW610nKhcz3bsBkgw7Q/s1600/cobra.JPG)
Racun ular yang disebut juga dengan Bisa atau Toksin Ular, merupakan komponen tubuh ular yang berfungsi sebagai sistim senjata dan beladiri yang efektif dan efesien, selain itu juga dapat berguna untuk melumpuhkan mangsa yang akan dijadikan bahan makanan.
Racun ular terdiri atas bahan kimia dan enzim, yang 90% terdiri dari protein.
Ada 2 jenis Racun ular, yaitu
1. Neurotoksin : Dapat melumpuhkan sistim saraf pusat, melumpuhkan jantung dan sarah pernafasan. Racun jenis ini dimiliki oleh ular Kobra, ular Mamba, ular Laut, Krait, Ular Karang.
2. Hemotoksin: Dapat menyerang sistim sirkulasi darah dan sistim otot dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan, gangrene, kelumpuhan permanen kemapuan bergerak otot. Racun jenis ini dihasilkan oleh keluarga ular Viperidae misalnya Rattle Snake, Coppe head, dan Cotton mouth.
Beberapa jenis ular memiliki Neurotoksin ataupun Hemotoksin.
Sampai saat ini dikenal sekitar 20 jenis enzim yang beracun. Umumnya ular berbisa memiliki 6 sampai 12 jenis enzim dalam bisanya. Masing masing berfungsi khusus, misalnya untuk mencerna mangsa, sedangkan enzim yang lain untuk melumpuhkan mangsa.
Beberapa Jenis enzim yang dimiliki ular berbisa:
1. Cholinesterase : Neurotoksin dan dapat melumpuhkan mangsa
2. Amino Acid Oxidase : Berfungsi mencerna mangsa dan memicu peran enzim lainnya.
3. Hyaluronidase : Berfungsi untuk mempermudah penyerapan enzim lain kejaringan korban.
4. Proteinase: Berfungsi untuk mencerna, mengahancurkan jaringan tubuh korban.
5. Adenosin Triphospatase : Diduga neurotoksin yang bekerja sentral dan menyebabkan korban mengalami syok dan melumpuhkan mangsa.
6. Phospodiesterase : Bekerja dengan cara mengganggu fungsi jantung dan menurunkan tekanan darah dengan cepat.
Racun ular sangat berbahaya,memicu manusia untuk membuat penangkalnya. Penangkal racun ular yang disebut dengan antiracun atau antivenin dihasilkan dengan metode ‘Horse Serum (Serum Kuda)’.
Horse Serum : Racun ular disuntikkan kedalam tubuh kuda, secara berlahan akan terbentuk anti bodi terhadap racun ular tersebut. Serum dipisahkan dari darah kuda.
Namun sepertiga penerima serum kuda mengalami reaksi alergi.Oleh karena itu perlu prosedur standard untuk menuji kepekaan serum sebelum diberikan kepada penderita gigitan ular.
Selain untuk memproduksi antivenin, bisa ular ternyata dapat digunakan untuk bidang kesehatan dan kedokteran lain, seperti :
1.Racun Ular Copperhead : Mengobati penderita kanker payudara
2. Racun Malayan Pit Viper: Dimanfaatka untuk mencegah pembekuan darah, mungkin bermanfaat untuk penderita sroke
3. Enzim racun Kobra: sedang diteliti untuk mencegar penyakit Parkinzon, Alzeimer, serta leukemia dan kanker.
4. Racun Ular Viper: Diduga dapat mengatasi osteoporosis dan memperkecil tumor tertentu
5. Beberapa jenis ekstrak bisa ular digunakan untuk antikoagulan, penyakit, mengobati penyakit jantung atau darah tinggi.
Sumber: Sinopsis Kedokteran Tropis (Soedarto)
Jika anda merasa merasa isi Blog ini bermanfaat, bantulah kami untuk mendukung keberadaannya dengan Meng-Klik salah Iklan Baris atau Iklan Gambar yang Ada..